cover
Contact Name
Angga Kautsar
Contact Email
jurnal.farmaka@unpad.ac.id
Phone
842 888888 Ext : 3510
Journal Mail Official
jurnal.farmaka@unpad.ac.id
Editorial Address
Gedung Laboratorium I Fakultas Farmasi, UNPAD Jl. Raya Jatinangor KM 21, Bandung-Sumedang, Indonesia 45363
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Farmaka
ISSN : 16931424     EISSN : 27163075     DOI : https://doi.org/10.24198/
Core Subject : Health, Science,
Farmaka is replacement for Pharmaceutical Bulletin, published since 1991, with a frequency of four times a year. Editors accept scholarly works of research results and literature review which was closely related to the science, pharmaceutical technology and practice.
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 3 (2017): Farmaka" : 17 Documents clear
POTENSI TANAMAN GANDARIA (Bouea macrophylla Griff) SEBAGAI OBAT HERBAL YANG BERAKTIVITAS ANTIOKSIDAN DINI HANIFA; Yasmiwar Susilawati
Farmaka Vol 15, No 3 (2017): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.893 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i3.13559

Abstract

Indonesia is a country that has many medicinal plants that can be used as herbal medicine. Gandaria plant (Bouea macrophylla Griff) is one of the plants that began to be developed as  herbal medicine. Gandaria plant contains saponin and phenolic compounds. Testing of antioxidant activity on gandaria fruit juice showed IC50 value of 36.3 mg / ml, while in extract of gandaria seed showed IC50 value of 2.25 mg / ml. This review contains the chemical content of gandaria plants and their activity as antioxidants that have been studied. With this review, it is expected that people will start to cultivate this gandaria plant so that it can improve the economy and give an opportunity to the researchers to export the efficacy of this plant, especially its therapeutic potential. In addition it is expected this plant can be utilized by the herbal medicine industry into herbal medicine preparation. Keywords: Bouea macrophylla Griff, chemical content, antioxidant, herbal medicine
AKTIVITAS ANTIPROLIFERASI SENYAWA KALKON DARI DAUN JAMBU AIR (Eugenia aquea Burm f.) TERHADAP SEL KANKER PROSTAT DU145 NONI CAHYANA; Anas Subarnas; Yuni Elsa Hadisaputri
Farmaka Vol 15, No 3 (2017): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.132 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i3.13131

Abstract

KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN POLI JANTUNG TERHADAP PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI INSTALASI FARMASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT MILITER CIMAHI Susi Afrianti Rahayu; Mei Ribut khoiriwati
Farmaka Vol 15, No 3 (2017): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.143 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i3.13130

Abstract

Rumah sakit merupakan sarana kesehatan bagi masyarakat yang mempunyai tanggung jawab sebagai penyedia atau pemberi pelayanan yang bermutu kepada pasien, salah satunya pelayanan yang dilaksanakan di Instalasi farmasi Rumah sakit Militer Cimahi yaitu pelayanan Pemberian Informasi Obat guna menjamin efektifitas, keamanan dan efisiensi penggunaan obat, dalam rangka meningkatkan penggunaan obat secara rasional. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien dirawat jalan poli jantung terhadap kualitas pemberian informasi obat yang diberikan , faktor yang menjadi kepuasan pasien dan faktor penyebab ketidakpuasan pasien di Instalasi Farmasi rawat jalan Rumah Sakit Militer di Cimah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif  dengan berdasarkan 5 (lima) aspek penilaian yaitu :  ketanggapan, kehandalan, jaminan, empati dan bukti langsung dengan melaksanakan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan program pengolahan data Statistical Package For the Social Sciences (SPSS) sehingga mendapatkan hasil 69 (71,9%) menyatakan puas dengan pemberian informasi obat di Instalasi Farmasi Rawat Jalan dan sebagian kecil 27 (28,1%) menyatakan tidak puas dengan pemberian informasi obat yang diberikan oleh petugas.Kata kunci : Kepuasan pasien, Instalasi Farmasi rawat jalan.
PENGUKURAN KEPUASAN PELAYANAN INSTALASI FARMASI UNTUK PASIEN TUBERKULOSIS SALAH SATU RUMAH SAKIT DI BANDUNG Safitri Yuniasih; Ranpal Singh; Angga Prawira Kautsar
Farmaka Vol 15, No 3 (2017): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.784 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i3.13662

Abstract

Instalasi farmasi merupakan salah satu revenue center utama di mana lebih dari 90% pelayanan kesehatan di rumah sakit. Salah satu kasus yang banyak terjadi di Rumah Sakit adalah infeksi tuberculosis. Lamanya pengobatan TB menyebabkan rentannya pasien mengalami ketidaknyamanan dalam pengobatannya. Sebagai penyedia jasa layanan di rumah sakit, IFRS dituntut untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk memperoleh kepuasan dari pasien dalam jangka waktu pengobatan yang panjang tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kepuasan pelayanan di instalasi farmasi untuk pasien TB di salah satu rumah sakit di Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan desain potong lintang non- experimental dengan menyebarkan kuesioner kuesioner kepada pasien TBC di salah satu Rumah Sakit di Bandung. Hasil dari penelitian ini menunjukkan, bahwa kriteria dimensi empati adalah netral dengan skor 368,3, dimensi jaminan adalah netral dengan skor 368,7, dimensi berwujud adalah puas dengan skor 378,5 , dimensi keandalan adalah netral dengan skor 370,8, dan dimensi ketanggapan adalah netral dengan skor 370,4. Kata Kunci: IFRS, Tuberkulosis, Kepuasan Pasien, Kuesioner
Review Artikel :KANDUNGAN SENYAWA KIMIA DAN BIOAKTIVITAS Ocimum Basilicum L. Salsabila Zahra; Yoppi Iskandar
Farmaka Vol 15, No 3 (2017): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.441 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i3.13770

Abstract

Ocimum basilicum L. merupakan spesies dari famili Lamiaceae yang tersebar di berbagai negara tropis salah satunya Indonesia. Secara empiris, khasiat yang dimiliki beragam. Metode yang digunakan yaitu pengumpulan dan skrinning data yang memiliki kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil yang diperoleh yaitu berbagai informasi mengenai senyawa kimia yang terkandung serta bioaktivitas yang dilaporkan baik secara in silico, in vitro maupun in vivo. Aktivitas farmakologi yang ditimbulkan diantaranya analgesik, sedatif, anti-inflamasi, antioksidan, anti-aging, antimikroba, antifungi dan antivirus diakibatkan oleh senyawa eugenol, linalool, β-Caryophyllene dan senyawa minyak atsiri lainnya. Disarankan dilakukannya penelitian lebih lanjut untuk memperoleh produk fitofarmaka.Kata kunci     : Ocimum basilicum L., kemangi, minyak atsiri, bioaktivitas
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi Daun Jawer Kotok (Coleus atropurpureus (L.) Benth.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes ATTC 1223 dan Staphylococcus epidermidis ATTC 12228 NIDIAZKA PUSPANEGARA FAUZI; SULISTIYANINGSIH SULISTIYANINGSIH; DUDI RUNADI; IMAM ADI WICAKSONO
Farmaka Vol 15, No 3 (2017): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.782 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i3.12810

Abstract

Jerawat atau akne merupakan kondisi kulit dimana terdapat penyumbatan pori-pori kulit yang terlihat dari timbulnya bintik-bintik pada wajah yang sering terjadi pada usia remaja, yang biasanya disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Salah satu tanaman yang dapat berfungsi sebagai antijerawat adalah jawer kotok (Coleus Atropurpureus (L) Benth.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol dan fraksi daun jawer kotok (Coleus Atropurpureus (L) Benth.) serta menetapkan nilai KHTM (Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum) dan KBM (Konsentrasi Bunuh Minimum) nya terhadap bakteri Propionibacterium acnes ATTC 1223 dan Staphylococcus epidermidis ATTC 12228. Tahap penelitian meliputi determinasi tumbuhan dan penyiapan simplisia, ekstraksi simplisia, fraksinasi ekstrak, penapisan fitokimia ekstrak, dan penentuan profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ekstrak, uji konfirmasi bakteri, uji aktivitas antibakteri ekstrak, uji aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksi, penentuan Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) fraksi teraktif dari ekstrak. Metode untuk uji aktivitas antibakteri adalah metode difusi agar. Untuk penetapan KHTM dan KBM menggunakan metode mikrodilusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak, fraksi n-heksan, dan fraksi etil asetat daun jawer kotok mempunyai aktivitas terhadap Propionibacterium acnes ATTC 1223 dan Staphylococcus epidermidis ATTC 12228. Fraksi teraktif adalah fraksi n-heksan dengan nilai KHTM terhadap Propionibacterium acnes ATTC 1223 antara 0,78% - 0,0487%  b/v dan nilai KBM 1,56%  b/v sedangkan nilai KHTM terhadap Staphylococcus epidermidis ATTC 12228 antara 0,39% - 0,0487% b/v dan nilai KBM 0,78 % b/v. Kata kunci : Antibakteri, Daun Jawer Kotok, Coleus Atropurpureus (L) Benth., , Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis
Terpen sebagai Peningkat Penetrasi pada Sediaan Transdermal Elizabeth Rosalina Suwalie; Soraya Ratnawulan MIta
Farmaka Vol 15, No 3 (2017): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.925 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i3.13664

Abstract

Sediaan transdermal merupakan suatu sediaan yang memungkinkan obat masuk ke dalam kulit dan memiliki efek sistemik. Penetrasi zat aktif sediaan transdermal ke dalam kulit dapat ditingkan dengan menambahkan peningkat penetrasi. Terpen merupakan salah satu golongan zat berasal dari alam yang berpotensi tinggi sebagai peningkat penetrasi. Review ini memaparkan penggunaan terpen dan mekanisme terpen sebagai peningkat penetrasi, serta beberapa contoh zat golongan terpen yang berpotensi menjadi peningkat penetrasi.Kata Kunci : Peningkat Penetrasi, Transdermal, Terpene, Kulit
Review Aktivitas Antivirus Ekstrak Lima Tanaman Rimpang Terhadap Penghambatan Virus Influenza H5N1 dengan Metode In Vitro NAILAH NURJIHAN ULFAH; Mutakin Mutakin
Farmaka Vol 15, No 3 (2017): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.234 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i3.13803

Abstract

Penyakit influenza adalah salah satu penyakit mematikan didunia terutama influenza A atau yang lebih dikenal dengan flu burung. Pencegahan dan pengobatan penyakit ini telah dilakukan guna memperkecil risiko angka kematian yang meningkat, diantaranya dengan obat – obatan golongan inhibitor neuraminidase dan obat golongan adamante. Selain itu, dilakukan pencegahan dengan vaksin influenza. Namun, penggunaan obat – obatan dan vaksin tersebut hingga sekarang tidak efekftif karena menimbulkan resistensi akibat dari pertumbuhan virus yang cepat. Perkembangan penelitian telah dilakukan pada rimpang tanaman yang memiliki aktivitas untuk menghambat infeksi virus seperti temu giring (Curcuma heyneana), lengkuas (Alpinia galanga), kunyit (Curcuma longa), jahe merah (Zingiber officinale), dan temu ireng (Curcuma aeruginosa). Pengujian dilakukan dengan cara dibuat suspensi virus H5N1 kemudian diinokulasikan pada TAB diruang korioalantois. Setelah itu, telur ayam diamati selama tiga hari melihat ada tidaknya kematian embrio. Selanjutnya, alantois dipanen untuk diuji titer hemaglutinasinya (HA). Hasil menunjukkan bahwa minyak atsiri jahe merah dan senyawa aktif kurkumin dari kunyit mempunyai nilai titer paling rendah dari kontrol positif yang berarti memiliki potensi antivirus tertinggi diantara tanaman lainnya. Oleh karena itu, penggunaan kunyit dan minyak atsiri jahe merah dapat manjadi alternatif untuk pengambat virus influenza.Kata Kunci: Virus Influenza, Virus Flu Burung, Tanaman Rimpang, Hemaglutinasi test
MOLEKULAR IMPRINTING POLIMER UNTUK PENGUJIAN ATENOLOL DALAM CAIRAN BIOLOGIS : REVIEW JURNAL Meilia Suherman
Farmaka Vol 15, No 3 (2017): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.289 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i3.12857

Abstract

Atenolol merupakan obat golongan antagonis β adrenaceptor, atau dikenal juga dengan β1-blocker yang digunakan untuk pengobatan kelainan pada jantung, seperti angina pektoris, hipertensi, aritmia, dan infark moikard (serangan jantung), dan lain-lain. Namun, atenolol juga dianggap sebagai doping bagi altet karena memiliki efek yang dapat mengurangi denyut jantung, tremor pada tangan, dan juga mengurangi kecemasan (anti ansietas) selama pertandingan berlangsung. Hingga saat ini telah banyak metode yang digunakan pengujian atenolol diantaranya metode kromatografi, metode potensiometer, metode voltametri dan metode elektroforesis zona kapiler. Metode-metode tersebut memiliki kelemahan dan  keuntungannya masing - masing seperti faktor biaya, waktu analisis, sensitivitas dan selektivitas. Selain itu pula metode preparasi sampel akan sangat mempengaruhi hasil analisis karena keberadaan atenolol yang berada pada matriks biologi sehingga membutuhkan teknik preparasi yang tepat untuk meningkatkan akurasi dari pembacaan alat. Molecularly imprinted polymers (MIPs) adalah cara yang efektif untuk mengekstrak atau pra-konsentrat target analit dari matriks kompleks sebelum analisis. MIP mempunyai  kemampuan yang selektif dalam mengisolasi senyawa spesifik atau analog strukturalnya dari matriks yang kompleks.
PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT DENGAN SIX SIGMA KANIA NABILA FAJRIANTI; Ahmad Muhtadi
Farmaka Vol 15, No 3 (2017): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.376 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i3.13460

Abstract

Rumah sakit merupakan salah satu instalasi kesehatan terbesar, di mana terdapat jenis pelayanan yang mendukung kesehatan masyarakat seperti pelayanan medik, penunjang klinik. kefarmasian, penunjang nonklinik, keperawatan dan kebidanan, dan rawat inap. Tidak semua rumah sakit memiliki mutu pelayanan yang tinggi, melainkan terdapat juga yang mutu pelayanannya masih rendah. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan adalah Six Sigma. Six Sigma adalah alat manejemen yang biasa digunakan dengan tujuan mengurangi cacat produksi dan menekan biaya yang dikeluarkan. Alat manajemen ini biasa digunakan di suatu industri perusahaan, namun juga dapat digunakan di instalasi kesehatan seperti rumah sakit dengan tujuan meningkatkan mutu pelayanannya. Berdasarkan hasil penelusuran pustaka, Six Sigma mampu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Page 1 of 2 | Total Record : 17